Tanah Lahirku
Indonesia Tanah Lahirku
Aku di besarkan oleh sang ibu
susah senang itu hari-hariku
demi mengejar bakat cita-citaku
Kerja Keras
kerja keras seiring waktu
untuk menafkahi keluargaku
siang malam tak mengenal lelah
hanya satu tujuan mencari nafkah
Orang Indonesia
aku banga jadi orang indonesia
negara kaya penuh cita rasa
kaya budaya dan sastra
itulah negaraku indonesia
Pelajar
kerja keras seorang pelejar
tiap hari harus di ajar
bekal pulang dari sang guru
harus di pelajari setiap waktu
Indonesia Raya
indonesia raya indonesia merdeka
melawan waktu melawan penjuru
kemerdekaan diraih pada tahun empat lima
agar di kenang oleh anak cucu
karya : marwoto
universitas pgri ronggolawe tuban
Lagu
Sabtu, 20 Oktober 2012
Jumat, 19 Oktober 2012
puisi
puisi hasil karya marwoto.
WANITA IDAMANKU
senyummu manis semanis madu
wajahmu cantik secanti ratu
rambutmu lurus selurus bambu
tubuhmu elok seelok gitarku
tanganmu putih seputih salju
kaulah idamanku
wahai permasyuriku yang tak mencintaiku
PUING-PUING MALAM
indahnya bintang menghiasi malam
terhembus sejuk, dingin kalbu,
merasuk dalam kulit kecilku
bentang terang sang rembulan malam
terlihat cantiknya cahaya alam
kuhirup sesuap udara
aku nikmati kedalam detak jantungku
suara gemilar sang raja malam
menerjang terbang bagai bulu
binatang malampun bernyanyi
mengiringi larutnya malam
langitpun membawa berkah
segumpal cahaya yang menyinariku
embun tak sabar menanti
menunggu lamanya ketertipan dunia
aku nikmati indahnya malam
aku resapi anugrah tuhan
begitu indahnya puing-puing malam
MUTIARA DI MALAM HARI
butir-butir mutiara udara
jatuh sampai tak terasa
seju segar bumi pertiwi
yang disinar di malam hari
bisik-bisik atap genteng pun terdengar keras
membuatku tak tahan menyerang raja malam
sedikit demi sedikit aku tutup mataku
aku rasakan dinginya tubuhku
listrik langit pun ikut mewarnai malam
gelapan terang benerang mulai tampak
aku tutup mataku dan seolah-olah aku sedang menunggu
DER........!!
kini tamuku sudah gerlalu
kini tingal renungan mimpi
dengan indahnya hujan dimalam hari
IRINGAN SANTAPAN
demonstrasi dalam perutku
membuatku gelisah
perjalanku masih jauh
tenagaku mulai runtuh
teman panas sang mentari
terus mengiringi jejak kakiku
aku ayunkan kakiku dikit demi sedikit
aku nikmati suasana yang begitu menggoda
dan akhirnya aku sampai juga
sesuap berkah jerih payah
aku nikmati dengan penuh penghayatan
selang singkat lelahku berhenti
demonstrasiku telah pergi
secangkir air putih untuk menghilangkan noda di dada
aku bersyukur masih dapat menikmatinya
dari pada mereka...
sesunguhnya tidak ada hal yang tidak mungkin kita dapatkan
meski itu berat kita lakukan
begitu nikmatnya hari makan siangku
aku hayati dengan penuh qolbu
KEMANAKAH IBU
ibu... kaulah segalanya bagiku
setiap langkahku selalu engkau iringi dengan detak jantungmu
kasih sayangku tak sebanding kasih sayang ibu
kecil mungil diriku
engkau menanti kesabaranku
jerih payah ibu
hanya untuk mengeliti hatiku
ibu... aku tak akan melupakan jasa-jasamu
ibu... engkau begitu berharga bagiku
sampai ujung dunia sampai dasar keramat
egkau tetap menyayangiku ibu...
wajahmu selalu terlintas dalam hatiku
tawa,canda membuatku tak sangup menahan deraian mataku
ibu... kapankah aku bisa bertemu?
aku selalu menanti kedatangan ibu
SAMBUTAN PAGI
dingin sejuk udara pagi
menyelimuti desa kami
desa kecil tapi penuh semangat dan energi
menbuatku terharu dan diam termangu
seragam batik siap digunakan para bapak
untuk bekerja di kantor ladang
dengan peralatan seadanya
sang rama bekerja keras mengejar hari dan waktu
ibu tak kalah membawa sesuap nasi
hari bertambah indah aku rasakan
jalan raya kecilpun tak kalah ramai
jangankan pasar,
jangankan kondangan,
tak sebanding dengan desaku..
seragam negri siap menanti
baris sepanjang jalan kereta api
jangankan semut,
jangankan bebek,
tak kalah juga barisnya
begitu cerah indah dasaku dipagi hari.
KARYA :MARWOTO
email : marwoto92@gmail.com
WANITA IDAMANKU
senyummu manis semanis madu
wajahmu cantik secanti ratu
rambutmu lurus selurus bambu
tubuhmu elok seelok gitarku
tanganmu putih seputih salju
kaulah idamanku
wahai permasyuriku yang tak mencintaiku
PUING-PUING MALAM
indahnya bintang menghiasi malam
terhembus sejuk, dingin kalbu,
merasuk dalam kulit kecilku
bentang terang sang rembulan malam
terlihat cantiknya cahaya alam
kuhirup sesuap udara
aku nikmati kedalam detak jantungku
suara gemilar sang raja malam
menerjang terbang bagai bulu
binatang malampun bernyanyi
mengiringi larutnya malam
langitpun membawa berkah
segumpal cahaya yang menyinariku
embun tak sabar menanti
menunggu lamanya ketertipan dunia
aku nikmati indahnya malam
aku resapi anugrah tuhan
begitu indahnya puing-puing malam
MUTIARA DI MALAM HARI
butir-butir mutiara udara
jatuh sampai tak terasa
seju segar bumi pertiwi
yang disinar di malam hari
bisik-bisik atap genteng pun terdengar keras
membuatku tak tahan menyerang raja malam
sedikit demi sedikit aku tutup mataku
aku rasakan dinginya tubuhku
listrik langit pun ikut mewarnai malam
gelapan terang benerang mulai tampak
aku tutup mataku dan seolah-olah aku sedang menunggu
DER........!!
kini tamuku sudah gerlalu
kini tingal renungan mimpi
dengan indahnya hujan dimalam hari
IRINGAN SANTAPAN
demonstrasi dalam perutku
membuatku gelisah
perjalanku masih jauh
tenagaku mulai runtuh
teman panas sang mentari
terus mengiringi jejak kakiku
aku ayunkan kakiku dikit demi sedikit
aku nikmati suasana yang begitu menggoda
dan akhirnya aku sampai juga
sesuap berkah jerih payah
aku nikmati dengan penuh penghayatan
selang singkat lelahku berhenti
demonstrasiku telah pergi
secangkir air putih untuk menghilangkan noda di dada
aku bersyukur masih dapat menikmatinya
dari pada mereka...
sesunguhnya tidak ada hal yang tidak mungkin kita dapatkan
meski itu berat kita lakukan
begitu nikmatnya hari makan siangku
aku hayati dengan penuh qolbu
KEMANAKAH IBU
ibu... kaulah segalanya bagiku
setiap langkahku selalu engkau iringi dengan detak jantungmu
kasih sayangku tak sebanding kasih sayang ibu
kecil mungil diriku
engkau menanti kesabaranku
jerih payah ibu
hanya untuk mengeliti hatiku
ibu... aku tak akan melupakan jasa-jasamu
ibu... engkau begitu berharga bagiku
sampai ujung dunia sampai dasar keramat
egkau tetap menyayangiku ibu...
wajahmu selalu terlintas dalam hatiku
tawa,canda membuatku tak sangup menahan deraian mataku
ibu... kapankah aku bisa bertemu?
aku selalu menanti kedatangan ibu
SAMBUTAN PAGI
dingin sejuk udara pagi
menyelimuti desa kami
desa kecil tapi penuh semangat dan energi
menbuatku terharu dan diam termangu
seragam batik siap digunakan para bapak
untuk bekerja di kantor ladang
dengan peralatan seadanya
sang rama bekerja keras mengejar hari dan waktu
ibu tak kalah membawa sesuap nasi
hari bertambah indah aku rasakan
jalan raya kecilpun tak kalah ramai
jangankan pasar,
jangankan kondangan,
tak sebanding dengan desaku..
seragam negri siap menanti
baris sepanjang jalan kereta api
jangankan semut,
jangankan bebek,
tak kalah juga barisnya
begitu cerah indah dasaku dipagi hari.
KARYA :MARWOTO
email : marwoto92@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)